Rabu, 28 April 2010

Mengenal Lebih Jauh "Endank Soekamti"

Mengenal Lebih Jauh "Endank Soekamti" Jan 6, '08 10:45 AM
for everyone

endank soekamti
when love and hate collide

Awalnya dadakan. Ngetopnya pelan-pelan. Ngapain sih bawa-bawa nama Endang?

Kisah band pengusung punk asli Yogya ini bermula tanggal 1 Januari 2001. Saat itu, Erik (bas/vokal), Dori (gitar) dan Ari (drum) yang sama-sama hobi nongkrong di studio Alamanda (tempat nongkrong Anak2 band Yogyakarta), coba ngejam bareng dalam sebuah acara kampus. Berhubung dadakan, tiga cowok yang punya selera musik beda ini coba mainin jenis lagu yang dikuasai oleh ketiganya. Dan, lagu-lagu melodic punk lah yang akhirnya mereka pilih untuk dibawakan di acara itu.

Ternyata, penampilan hot Erik cs. di atas panggung dapet respons bagus dari audience. Buntutnya, temen-temen deket mereka meminta Erik, Dori dan Ari ngebentuk band beneran yang akhirnya dikasih nama Endank Soekamti.

"Nama itu kami ambil dari pengalaman hidup. Dulu, pas masih SMU, aku pernah punya guru yang galaknya minta ampun. Namanya Soekamti. Saking galaknya, aku pernah janji kalo nama guruku tadi bakal dijadiin nama bandku. Trus, Dori sempet punya pacar yang cantiknya luar biasa pas masih sekolah di Solo. Namanya Endang. Dua nama itu kami jadiin satu buat nama band. Maksudnya sih biar kontras. Yang satu cakep banget, yang satu galak. Kan lucu tuh jadinya!?" repet Erik, penuh semangat.

Berbekal nama unik, nih band langsung menebar pesona di panggung lokalan. Biar makin asik, akhirnya trio ini sepakat bikin demo bulan April 2001 dan menawarkannya ke label-label rekaman.

Sempet mati langkah nawarin demo, Erik cs. nggak hilang akal. Radio-radio lokal yang kerap mainin lagu indie jadi sasaran. Dan, 2 lagu andalan mereka, Tunggu Sebentar, dan Tak Lagi,top request di Radio Geronimo selama hampir 6 bulan. Mereka pun makin laris ditanggap buat jadi bintang di acara musik lokalan. sempet jadi

"Kami ngerasa beruntung banget tinggal di Yogya yang punya supporting unit kuat dan bisa membantu kami untuk dikenal oleh masyarakat lokal. Dua lagu yang masuk di chart radio jadi bukti, gimana efektifnya program radio indie yang digelar oleh beberapa radio yang ada di Yogya," bilang Erik, sok bijak.

Sayang, niat buat goes national masih jadi mimpi. Sempet kerjasama dengan beberapa produser lokal, sampai akhir tahun 2002 niat itu masih nggak kesampaian.

Toh hal itu nggak menyurutkan minat mereka untuk berkonsultasi dengan musisi-musisi senior kayak Bongky BIP untuk cari masukan seputar peningkatan mutu.

"Kami dapet banyak masukan dari hasil konsultasi itu. Hasilnya kami terapkan dalam demo terbaru yang kami buat. Pokoknya, semuanya kami lakukan demi perbaikan mutu deh," ujar Erik sambil membenarkan letak topinya yang miring.

Setelah ngelakuin beberapa perbaikan di bagian vokal dan musik, akhirnya tawaran rekaman datang dari Proton, label yang didirikan oleh Pongki Jikustik dan Tony Traxx awal 2003 kemarin.

"Musik yang ada di album debut adalah perpaduan musik New Found Glory, Metallica dan Voo Doo Glow Skull yang jadi kesukaan kami. Dan yang udah pasti, nggak bakal jauh-jauh dari musik punk yang selama ini kami jadiin senjata di atas panggung," jawab Erik cepat.
Pada tahun 2003 inilah mereka merilis album pertama, Kelas 1, dengan hit "Bau Mulut" di bawah label Indie, dan terjual 75 ribu kopi.[2] Album kedua dirilis 2004 di bawah nama Pejantan Tambun dengan 16 lagu. Album ketiga dirilis 2007 dengan nama Sssttt...!!!.[3][4] Album pertama diproduksi di bawah label "Proton Record" dan album kedua dan ketiga di bawah "Warner Music Indonesia".

Penggemar grup ini dijuluki "Kamtis"

0 komentar:

Posting Komentar